← Kembali ke Daftar
Kultum 27 December 2025

Menemukan Hakikat di Tengah Fatamorgana Dunia

Penulis: 5x Dilihat
Materi Kultum: Hakikat Dunia & Bekal Akhirat

Materi Kultum Penggugah Jiwa

"Menemukan Hakikat di Tengah Fatamorgana Dunia"

1. Pembukaan (Muqaddimah)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada sebaik-baik nabi dan rasul, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Jamaah yang dimuliakan Allah, seringkali kita begitu sibuk mengejar dunia hingga lupa bahwa kita hanyalah seorang musafir yang sedang singgah. Jiwa kita sering tertidur dalam hiruk-pikuk kesenangan sementara. Hari ini, mari kita sejenak membangunkan jiwa kita dengan mengingat hakikat kehidupan yang sebenarnya.

2. Hakikat Dunia: Fatamorgana yang Menipu

Allah SWT telah memperingatkan kita dalam Al-Qur'an tentang wajah asli dari dunia yang kita kejar pagi dan malam ini:

...وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS. Al-Hadid: 20)

Bayangkan sebuah mimpi yang indah. Saat kita bermimpi, semuanya terasa nyata. Namun, begitu mata terbangun, semua keindahan itu lenyap. Itulah dunia. Kita sering tertipu oleh kemilaunya, padahal ia akan kita tinggalkan, atau ia yang akan meninggalkan kita.

3. Menjadi Musafir yang Cerdas

Rasulullah SAW memberikan resep terbaik bagaimana seharusnya kita memposisikan diri di dunia ini:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ

"Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang pengembara (musafir)." (HR. Bukhari)

Seorang musafir tidak akan membawa seluruh perabotan rumahnya saat menyeberang jalan. Ia hanya membawa bekal yang cukup untuk sampai ke tujuan. Pertanyaannya, apakah bekal kita untuk perjalanan abadi nanti sudah lebih besar daripada tumpukan harta yang kita kumpulkan di dunia?

4. Penutup: Memperbaiki Niat

Hadirin yang dirahmati Allah, penggugah jiwa sejati adalah saat kita menyadari bahwa setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, dan setiap langkah kita semakin mendekat ke pintu liang lahat.

  • Jangan biarkan dunia di hati, cukupkan ia di tangan.
  • Jadikan setiap aktivitas duniawi sebagai jembatan menuju ridha-Nya.
  • Sering-seringlah mengingat pemutus kelezatan (kematian) agar jiwa tetap rendah hati.

"Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia sebagai ambisi terbesar kami dan puncak ilmu kami."

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh